Saturday, October 1, 2011

IQ Q ....

Terinspirasi oleh cerita temen tentang test IQ di www.tickle.com beberapa waktu yang lalu.  Aku jadi penasarang pengen juga coba-coba mengukur tingkat IQ aku saat ini.  Saat aku check, wah ternyata pertanyaanya pakai bahasa Inggris, gimana nih…  Pakai bahasa Indonesia aja IQ nya jongkok gimana kalau pake bahasa Inggris.  Tapi tetap aku coba, meskipun kepala agak pusing juga menjawab semua pertanyaan yang rada belibet & menjebak. Dan waktu hasilnya keluar, aku hampir nggak percaya …..Ok lho booo, IQ aku ternyata di atas rata-rata.  Malah di bilang mathematic aku bagus.  Padahal seumur-umur aku paling benci pelajaran mathematic.

Bukanya mau pamer dan norak lho !!! Semua ini aku ceritakan karena terus terang, aku di kenal bukan dari golongan orang yang berotak encer.  Dan juga tidak pernah memiliki prestasi academic yang cemerlang.  Bahkan saking  bodohnya, selama ini aku cuma mengenyam bangku sekolah negeri cuma waktu di SD saja, yang lainya sekolah swasta.  Seperti kita ketahui ada theory di negeri kita yang mengatakan, hanya anak pintar saja yang bisa masuk sekolah negeri atau PTN.

Bahkan waktu SD aku pernah di juluki anak bodoh.  Gara-gara pada pelajaran matematika pak guruku memintaku untuk berdiri di depan kelas, dan meminta teman-temanku untuk mengajukan pertanyaan perkalian kepadaku.  Dan mungkin karena aku gugup, malu atau aku memang bodoh.  Aku hanya bisa menjawab pertanyaan perkalian dari angka yang di bawah 5.  Lebih dari angka 5 bablaaaasssss ….. Bayangkan ?  Dan sejak saat itu aku membenci pelajaran matematika,  sekaligus mendapat gelar anak bodoh dari teman-teman sekelasku.  Tapi gini-gini  aku selalu naik kelas lho !!!

Bahkan dulu aku sempat khawatir kalau aku tidak lulus SD.  Dan aku berpesan ke Ibu, aku minta pindah sekolah di Sukabumi ikut kakak, kalau sampai aku nggak lulus.  Dan ternyata aku lulus, tapi heranya Ibu aku tetap menyuruhku untuk ikut kakak pindah ke Sukabumi. Aku sempat berontak dan merasa di buang.  Tapi Ibu aku keukeuh menyuruhku pindah ke Sukabumi.  Alasanya biar aku bisa belajar dengan tenang. Maka tinggalah aku di desa di kaki bukit. Dan sejak saat itu juga, lewat bimbingan kakaku yang sangat sabar dan telaten aku bisa sedikit berprestasi di sekolah.  Aku bilang sedikit berprestasi bukan karea aku menjadi juara kelas lho.  Tapi karena nilai ku tidak mepet-mepet amat.  Dan hal yang selalu aku inget.  Kakaku selalu bilang.  Kalau tidak mau di bilang anak bodoh, belajar dong yang rajin ….. Itu saja.